|||SELAMAT DATANG DI MEDIA INFORMASI ONLINE PNPNM MANDIRI PERDESAAN KECAMATAN ABANG|||||SALAM KOMPAK|||||||




Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) di Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali sejak Tahun 2003 yang saat itu disebut Sebagai Program Pengembangan Kecamatan (PPK) telah mampu mampu mengelola dana program dengan baik. Disamping mengelola dana hibah untuk kegiatan sarana prasarana maupun non sarana prasarana, juga berhasil mengelola dana kegiatan Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPKP) yang di salurkan melalui Kelompok-kelompok perempuan yang ada di Kecamatan Abang. Keberhasilan ini tentunya tidak lepas dari dukungan semua pihak dan masyarakat Kecamatan Abang.
Namun demikian yang sangat berperan dalam mengelola kegiatan ini adalah Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Abang. Tekad dan semangat UPK dalam mengelola Keberhasilan ini layak diberikan apresiasi karena disamping meningkatkan aset juga telah berhasil memberikan sebagian dari surplus kegiatan SPP ini untuk  Dana Sosial (DanSos) masyarakat sasaran Rumah Tangga Miskin (RTM). Ternyata penerapan prinsip program Dari, Oleh,Untuk Masyarakat (DOUM) menjadi nyata juga dalam kegiatan SPP ini.


Hal ini disambut baik oleh Pemerintahan Kabupaten Karangasem, sehingga pernah digelar penyerahan DanSos ini secara akbar di Kecamatan. Semua bersyukur dan bangga atas keberhasilan ini. 
Melalui Musyawarah Antar Desa yang difasilitasi oleh Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Dansos ini disalurkan kepada RTM oleh UPK sesuai dengan petunjuk penggunaannya sehingga dapat menjawab beberapa kriteria kemiskinan yang ditentukan oleh pemerintah. Proses partisipatif ini  menghasilkan beberapa kegiatan untuk penggunaan Dansos ini yaitu untuk Kegiatan Beasiswa, Bedah Rumah, Batuan Bibit ternak, Sembako dan yang lainnya.



Disela-sela aktivitas di sekretariat UPK Kecamatan abang, ditanya tentang penyaluran DanSos di tahun 2014 dari surplus UPK tutup buku Tahun 2013 kepada Sekretaris BKAD bapak I Nengah Riju mengatakan :” tetap mengacu pada aturan dan mekanisme, sistem partisipatif masyarakat, melalui MAD untuk mencapai maksud dan tujuan dari program ini untuk mengentaskan kemiskinan.”
Tentang keberhasilan UPK dalam pengelolaan dana bergulir/SPP, Ketua UPK bapak I Nyoman Artiana dengan tersenyum lega mengatakan : “merasa senang dan bangga bahwa Pelaku UPK dan kelembagaan kecamatan pada umumnya dengan semangat kebersamaan untuk bisa mewujudkan yang terbaik untuk program dan masyarakat kecamatan abang”.  Sementara Ketua BKAD (Bapak Ketut Swardana) dengan nada kalem mengatakan :” bahwa keberhasilan ini adalah milik Mayarakat kecamatan yang dirasakan manfaatnya untuk masyarakat juga, dan kami hanya pelaku yang memfasilitasi program ini, untuk kami dari seluruh pelaku program mengucapakan terima kasih atas dukungan masyarakat atas kepercayaan yang diberikan kepada kami dan terima kasih untuk fasilitator program ini.”



Harapan ke depan dari para pelaku di UPK kecamatan Abang di sampaikan oleh Sekretaris UPK (Ida Ayu Wayan Ligia) yaitu : “dapat meningkatnya aset dana perguliran, sehingga dapat memberikan hasil yang lebih untuk membatu masyarakat RTM Kecamatan Abang”. Tentang harapan ini kemudian di tambahkan oleh bendahara UPK (Ni Wayan Bunter) dengan malu-malu menyampaikan “kegiatan SPP ini yang agar tidak ada kendala dalam pelaksanaanya dan untuk itu juga berharap kesejahteraan bagi pelaku program ini juga mendapat perhatian dari pihak pemerintah agar keberlanjutan dari kegiatan ini bisa berjalan dengan baik”



Sederet ungkapan dari pelaku UPK dan BKAD mulai dari semangat fasilitasi dengan meneggakan aturan, ungakpan terima kasih atas dukungan dan keberhasilan yang diraih, serta harapan untuk keberlanjutan, akan dibawa kemana semua ini?****